3 ajakan Iblis la'nat jahanam . AJAKAN KE-1
Ajakan pertama : ajakan membaca buku agama sendiri dan melakukan Ro'yi
Ajakan
syaithan kepada orang iman dan ajakan ini dilakukan melalui lisan
munafiq dan ahli bid'ah, serta yang berjasad manusia tetapi berhati
iblis.
* Ajakan untuk membaca buku agama sendiri *
Suatu kerusakan terbesar dari umat Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam
adalah ketika umatnya sudah meninggalkan cara mendapat ilmu agama yang
benar, yaitu dengan cara manqul atau berguru langsung.
Di
zaman ini, banyak bermunculan manusia-manusia berhati iblis, yg
mengajak dan mempengaruhi orang-orang iman untuk keluar dari cara-cara
islam dalam mempelajari agama.
Cara itu adalah membaca buku
agama/kitab2 sendiri, tanpa perlu berguru. Kalaupun berguru, para
manusia berhati iblis ini mengajak kepada guru-guru yang tidak
mempunyai sanad dan juga hanya belajar sendiri (otodidak) sebab
bisa/bermodalkan bahasa arab saja.
Akhirnya apa yang terjadi ?
Rasulullah bersabda ''ketika akhir zaman ilmu diangkat, tersebarlah kebodohan....alhadits '' (HR Muslim).
Didalam hadits lain Abdullah Bin Amr Bin Ash berkata, Rasulullah
bersabda ''ilmu diangkat dengan cara Allah mematikan ulama, sehingga
orang yang akhir tidak sempat belajar kepada orang yang awal'' (HR
bukhary juz 6).
Dipertegas lagi oleh Rasulullah dalam sabdanya
''ambillah ilmu sebelum ilmu itu diangkat, shahabat berkata ''bagaimana
ilmu bisa diangkat, bukankah pada kami ada kitab (Al-qur'an) ?,
Rasulullah marah dan bersabda ''celakalah kalian, apakah kalian tidak
mengetahui bila pada mereka (Yahudi dan nasrani) ada kitab juga '' ?
(HR Ad-Darimi)
Dalam lanjutan hadits lain, Rasulullah bersabda
''maka ketika kebodohan menyebar, manusia mengangkat pemimpin yang
bodoh dan akhirnya ketika ditanya, pemimpin itu akan sesat dan
menyesatkan '' (HR Muslim)
Dalam tiga hadits diatas, telah jelas hikmah yg terkandung didalamnya adalah :
1. ilmu akan hilang ketika akhir zaman
2. hilangnya ilmu dengan cara ulama akan diwafatkan
3. orang akhir tidak sempat belajar kepada orang awal (ulama / ustadz / mubaligh)
4. kebodohan akan merajalela karena pembawa ilmu sudah tidak ada
5. sehingga sesat-menyesatkan sebab kebodohan akan ilmu
Inilah ajakan syaithan yang terkutuk yang mengajak orang iman untuk
mengerjakan perkara thulab yang tidak sesuai ajaran Islam, dengan alasan
bahwa buku-buku ahlu sunnah mudah didapat.
Bayangkan bila
kita membaca sendiri Al-qur'an (menterjemahkan sendiri lalu menghukumi
dengan hasil olah pikir/ro'yunya) itu saja oleh Rasulullah di cela.
Sekarang ada manusia2 berhati iblis yang terkutuk mengajak membaca
kitab karangan/kitab ulama dan menjadikannya sumber hukum maupun rujukan
untuk mengalahkan Al-qur'an dan al-hadits yang dengan cara manqul,
musnad, mutashil.
Inilah cara iblis yang terkutuk untuk
menyesatkan orang iman yang sudah berjama'ah. Sebab bila orang iman
sudah membaca kitab karangan meski itu kitab ulama salaf, maka dengan
akal pikirannya dia akan mero'yu yang akan mementahkan QH secara manqul,
musnad, muttasil.
Ini terjadi sebab iblis yang terkutuk akan
mudah menyesatkan orang yang membaca sendiri tanpa disadarinya,
disebabkan orang yang membaca sendiri itu akan :
1. mementahkan nash QH
2. mendustakan nash QH
3. bodoh
Dan bila hal itu telah tejadi, maka iblis akan mudah menyesatkannya dengan cara :
1. sombong
2. ro'yu
Karena orang itu akan merasa lebih hebat dari jama'ah lain sebab jama'ah lain tidak tahu kitab ulama A, ulama B, ulama C, dsb.
Maka iblis yang terkutuk akan bertepuk tangan, disebabkan manusia
seperti itu akan bisa menjadi pasukannya yaitu dengan cara sesat dan
menyesatkan manusia lain berdasarkan dalil diatas.
Membaca
kitab ulama tidak ada larangan mutlaq, hanya saja yang dikhawatirkan
ketika seseorang membaca sendiri dan dia tidak mempunyai dasar agama
yang kuat dan ilmu yang mumpuni, maka dia akan mero'yu setiap masalah
berdasarkan akalnya.
Sehingga yang terjadi iblis yang terkutuk
sukses menyesatkan manusia-manusia jahil menjadi jahil murakkab dan
rusaklah agama islam.
Ketika agama islam telah rusak, maka
akibatnya tidak ada lagi kemurnian, sebab ulama satu per satu diwafatkan
oleh Allah, dan akhirnya tersebarlah kebodohan , yang sunnah jadi
bid'ah, yang bid'ah jadi sunnah, jama'ah jadi firqoh dan yang firqoh
jadi jama'ah, yang thaghut jadi muslim dan yang muslim jadi khawarij.
Pada akhirnya tersebarlah kemusyrikan dan datanglah orang-orang yang
mengaku bertauhid dan paling ahli tauhid diantara orang-orang beriman,
mereka muncul bagaikan banjir bandang lalu menghapuskan kewajiban,
melanggengkan kemusyrikan dan kemaksiatan dengan alasan kalimat tauhid.
AL-QUR'AN DAN AL-HADITS baginya tidak cukup sebagai pedoman
itulah yang terjadi, semua diawali dari ajakan syaithan untuk
meninggalkan manqul, musnad, muttasil yang telah diperintahkan dan
dijelaskan oleh Rasulullah dalam sabdanya diatas.
Seandainya mau berfikir secara sederhana, mungkinkah ilmu akan hilang ?
Tidak mungkin !
Karena kitab ulama masih ada dijual bebas. Tetapi apalah artinya kitab
ulama, bahkan kitab Al-qur'an dan Al-hadits saja menjadi tidak berarti
karena tidak ada yang mengajarkannya sebab ahli ilmu (ulama) telah di
wafatkan.
Insya Allah ajakan berikutnya dari iblis laknat
terkutuk melalui lisan-lisan da'i pintu jahanam yang berwujud manusia
tetapi berhati iblis, adalah ajakan supaya tidak ta'ashub..
Setelah membaca sendiri (IQRO), maka lepaslah kemurnian dan bercampurlah
mukhlis dan musyrik sehingga tidak ada kalimat bara'ah, yang ada
"jangan ta'ashub".
Semua kerusakan, kesesatan diawali dari
ro'yi sebab tidak mengikuti jalan Rasulullah dan para shahabat yaitu
jalan manqul (berguru), musnad, muttasil.
Alhamdulillah....jazakumullahu khaira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar