Senin, 09 April 2012

3 ajakan Iblis la'nat jahanam . AJAKAN KE-1

Ajakan pertama : ajakan membaca buku agama sendiri dan melakukan Ro'yi


Ajakan syaithan kepada orang iman dan ajakan ini dilakukan melalui lisan munafiq dan ahli bid'ah, serta yang berjasad manusia tetapi berhati iblis.

* Ajakan untuk membaca buku agama sendiri *

Suatu kerusakan terbesar dari umat Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam adalah ketika umatnya sudah meninggalkan cara mendapat ilmu agama yang benar, yaitu dengan cara manqul atau berguru langsung.

Di zaman ini, banyak bermunculan manusia-manusia berhati iblis, yg mengajak dan mempengaruhi orang-orang iman untuk keluar dari cara-cara islam dalam mempelajari agama.

Cara itu adalah membaca buku agama/kitab2 sendiri, tanpa perlu berguru. Kalaupun berguru, para manusia berhati iblis ini mengajak kepada guru-guru yang tidak mempunyai sanad dan juga hanya belajar sendiri (otodidak) sebab bisa/bermodalkan bahasa arab saja.

Akhirnya apa yang terjadi ?

Rasulullah bersabda ''ketika akhir zaman ilmu diangkat, tersebarlah kebodohan....alhadits '' (HR Muslim).

Didalam hadits lain Abdullah Bin Amr Bin Ash berkata, Rasulullah bersabda ''ilmu diangkat dengan cara Allah mematikan ulama, sehingga orang yang akhir tidak sempat belajar kepada orang yang awal'' (HR bukhary juz 6).

Dipertegas lagi oleh Rasulullah dalam sabdanya ''ambillah ilmu sebelum ilmu itu diangkat, shahabat berkata ''bagaimana ilmu bisa diangkat, bukankah pada kami ada kitab (Al-qur'an) ?, Rasulullah marah dan bersabda ''celakalah kalian, apakah kalian tidak mengetahui bila pada mereka (Yahudi dan nasrani) ada kitab juga '' ? (HR Ad-Darimi)

Dalam lanjutan hadits lain, Rasulullah bersabda ''maka ketika kebodohan menyebar, manusia mengangkat pemimpin yang bodoh dan akhirnya ketika ditanya, pemimpin itu akan sesat dan menyesatkan '' (HR Muslim)

Dalam tiga hadits diatas, telah jelas hikmah yg terkandung didalamnya adalah :

1. ilmu akan hilang ketika akhir zaman
2. hilangnya ilmu dengan cara ulama akan diwafatkan
3. orang akhir tidak sempat belajar kepada orang awal (ulama / ustadz / mubaligh)
4. kebodohan akan merajalela karena pembawa ilmu sudah tidak ada
5. sehingga sesat-menyesatkan sebab kebodohan akan ilmu

Inilah ajakan syaithan yang terkutuk yang mengajak orang iman untuk mengerjakan perkara thulab yang tidak sesuai ajaran Islam, dengan alasan bahwa buku-buku ahlu sunnah mudah didapat.

Bayangkan bila kita membaca sendiri Al-qur'an (menterjemahkan sendiri lalu menghukumi dengan hasil olah pikir/ro'yunya) itu saja oleh Rasulullah di cela.

Sekarang ada manusia2 berhati iblis yang terkutuk mengajak membaca kitab karangan/kitab ulama dan menjadikannya sumber hukum maupun rujukan untuk mengalahkan Al-qur'an dan al-hadits yang dengan cara manqul, musnad, mutashil.

Inilah cara iblis yang terkutuk untuk menyesatkan orang iman yang sudah berjama'ah. Sebab bila orang iman sudah membaca kitab karangan meski itu kitab ulama salaf, maka dengan akal pikirannya dia akan mero'yu yang akan mementahkan QH secara manqul, musnad, muttasil.

Ini terjadi sebab iblis yang terkutuk akan mudah menyesatkan orang yang membaca sendiri tanpa disadarinya, disebabkan orang yang membaca sendiri itu akan :

1. mementahkan nash QH
2. mendustakan nash QH
3. bodoh

Dan bila hal itu telah tejadi, maka iblis akan mudah menyesatkannya dengan cara :

1. sombong
2. ro'yu

Karena orang itu akan merasa lebih hebat dari jama'ah lain sebab jama'ah lain tidak tahu kitab ulama A, ulama B, ulama C, dsb.
Maka iblis yang terkutuk akan bertepuk tangan, disebabkan manusia seperti itu akan bisa menjadi pasukannya yaitu dengan cara sesat dan menyesatkan manusia lain berdasarkan dalil diatas.

Membaca kitab ulama tidak ada larangan mutlaq, hanya saja yang dikhawatirkan ketika seseorang membaca sendiri dan dia tidak mempunyai dasar agama yang kuat dan ilmu yang mumpuni, maka dia akan mero'yu setiap masalah berdasarkan akalnya.

Sehingga yang terjadi iblis yang terkutuk sukses menyesatkan manusia-manusia jahil menjadi jahil murakkab dan rusaklah agama islam.

Ketika agama islam telah rusak, maka akibatnya tidak ada lagi kemurnian, sebab ulama satu per satu diwafatkan oleh Allah, dan akhirnya tersebarlah kebodohan , yang sunnah jadi bid'ah, yang bid'ah jadi sunnah, jama'ah jadi firqoh dan yang firqoh jadi jama'ah, yang thaghut jadi muslim dan yang muslim jadi khawarij.

Pada akhirnya tersebarlah kemusyrikan dan datanglah orang-orang yang mengaku bertauhid dan paling ahli tauhid diantara orang-orang beriman, mereka muncul bagaikan banjir bandang lalu menghapuskan kewajiban, melanggengkan kemusyrikan dan kemaksiatan dengan alasan kalimat tauhid.
AL-QUR'AN DAN AL-HADITS baginya tidak cukup sebagai pedoman

itulah yang terjadi, semua diawali dari ajakan syaithan untuk meninggalkan manqul, musnad, muttasil yang telah diperintahkan dan dijelaskan oleh Rasulullah dalam sabdanya diatas.

Seandainya mau berfikir secara sederhana, mungkinkah ilmu akan hilang ?
Tidak mungkin !
Karena kitab ulama masih ada dijual bebas. Tetapi apalah artinya kitab ulama, bahkan kitab Al-qur'an dan Al-hadits saja menjadi tidak berarti karena tidak ada yang mengajarkannya sebab ahli ilmu (ulama) telah di wafatkan.

Insya Allah ajakan berikutnya dari iblis laknat terkutuk melalui lisan-lisan da'i pintu jahanam yang berwujud manusia tetapi berhati iblis, adalah ajakan supaya tidak ta'ashub..

Setelah membaca sendiri (IQRO), maka lepaslah kemurnian dan bercampurlah mukhlis dan musyrik sehingga tidak ada kalimat bara'ah, yang ada "jangan ta'ashub".

Semua kerusakan, kesesatan diawali dari ro'yi sebab tidak mengikuti jalan Rasulullah dan para shahabat yaitu jalan manqul (berguru), musnad, muttasil.


Alhamdulillah....jazakumullahu khaira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar