Ada yang berpendapat bahwa 72 GOLONGAN yang
masuk neraka tidak kekal alias bisa masuk surga . mereka berhujjah
dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi :sesungguhnya umatku . jadi kata umatku disini jadi pedoman bahwa mereka semua umat islam yang akhirnya juga masuk surga.
Mereka
didalam mengeluarkan hujjah selalu berkata “ijma ulama alias ulama
berpendapat “ .tetapi ketika kita berTanya ulama siapa yang berpendapat
seperti itu dan atas dasar apa mereka ber ijma dan didalam kitab apa
pendapat itu , maka mereka diam lalu pergi dan berkata afwan ana tidak
mau debat dengan pengikut hawa nafsu.
Kembali kepada kata kata UMATKU Disini Rasulullah SAW mengatakan kata UMATKU,
sebagaimana juga umat musa dan umat isa alias umat ijabah ( umat yang
mengabulkan dakwah ) pada awalnya. Tetapi ketika Nabi Musa , Nabi Isa ,
Nabi Muhammad SAW wafat , maka mereka yang dulu menjadi umatnya
kembali murtad yang disebabkan baik karena perbuatan kekafiran mereka
atau bid’ah yang mereka perbuat terus menerus atau juga baik karena
penghalalan atas yang haram atau sebaliknya.
Apakah kata UMATKU
bisa dijadikan hujjah kuat bahwa 72 golongan itu mereka semua bisa
masuk surga ?? . mari kita pahami hadits dan ayat dibawah ini .
1. Setiap UMATKU akan masuk surga . KECUALI ( yang tidak akan masuk surga ) orang
yang sombong ( menolak kebenaran , menentang RAsulullah SAW )
Perhatikan kata akan dan kata kecuali yang menafikkan kata akan
2. Riwayat hadits ketikaRasulullah meminta kepada ALLAH agar bisa mengeluarkan
Lagi orang yang mengucapkan LAILAHAILALLAH dari neraka. Tetapi Allah
Berfirman “ cukup dan engkau tidak kuasa lagi “
Perhatikan
riwayat ini , bahwa ada orang yang bersyahadat , tetapi Nabi SAW tidak
diberi izin oleh Allah utk mensyafaatinya dan meskipun pada akhirnya
ALLAH mengeluarkan orang dari neraka dengan kuasa 3 cawukannya . tetapi
kita tidak pernah tahu siapa mereka . ALLAH MAHA MENGETAHUI. Dan apakah
kalian hendak melampaui kekuasaan ALLAH ??
3. Didalam kitabul ahkam HR Buhary juz 9 atau no 6583, 6585, 6587 dan HR Muslim no 244.Rasulullah bersabda “” ya Rabbi UMATKU – UMATKU ( atau dlm lafadz lain SAHABATKU – SAHABATKU atau GOLONGANKU– GOLONGANKU ) . tetapi ALLAH berfiman “ sesungguhnya engkau tidak tahu apa yang telah mereka perbuat sepeninggalmu ( dalam hadits lain “ mereka telah berbuat murtad “ atau dalam lafadz yang lain “ mereka telah berbuat bid ‘ah”;). Lalu Nabi SAW bersabda pada orang yang dulu dianggap sebagai sahabat / golongan / umatnya “ pergilah kalian celakalah bagi yang berbuat bid’ah .
Perhatikan disini golongan / umat / sahabat ketika
mendatangi Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa salam di telaga
ALkautsar untuk memohon syafaat akan tetapi dihalang halangi oleh
malaikat dan dilempar ke neraka. Dalam HADITS INI JELAS BAHWA TIDAK ADA
SYAFAAT BAGI UMATKU YANG BERBUAT
BID’AH. Padahal didalam HR Buhary no 6583,6585,6587itu jelas bahwa
Rasulullah SAW mengenal mereka yang dulu dianggap sebagai sahabat alias UMATKU.
4. Dalam riwayat lain Abdullah bin umar berkata “ seandainya mereka menginfaqkan emas
sebesar gunung uhud , niscaya tidak akan diterima oleh Allah sampai mereka beriman
kepada qodar Allah.
Perhatikan
kata ini . apakah mungkin bila mereka beriman , infaq mereka tidak
diterima ? maaf ini diluar dari berinfaq dengan barang haram , karena
hadits ini tidak menjelaskan tentang infaq dengan hasil haram. Tapi
infaqnya orang yang mengaku beriman tetapi berbuat bid’ah hingga menjadi
kafir.
5. hadits tentang sesungguhnya syafaatku untuk UMATKU.yang mengerjakan dosa
besar . pertanyaanya , apakah bid”ah itu dosa besar yang dijanjikan syafa’at ?? seandainya
anda berkata YA .maka niscaya hadits ini menjadi bertabrakan dengan hadits hadits pada poin no 3 , yang mana “ UMATKU
“ ini datang memohon syafaat di telaga al-kautsar tetapi ditolak dan
langsung diusir ke neraka oleh malaikat atas perintah ALLAH SWT.
Pelaku
bid”ah pasti memecah belah agamanya dan mereka menjadi kafir
karenanya , baik karena bid’ahnya yang dianggap sunnah sehingga
menentang Allah – Rasul maupun kafir karena penghalalannya atas yang
haram. Itu semua baik mereka sadari ( ahli bid’ah ) atau tidak
disadari ( pengikut ahli bid’ah ) hukumnya sama.
surat Al a’rof ayat .38-39 ,
S Al-futsilat 29 dan silahkan juga dibuka dan dipahami
S.Al-an”am 159 ,
S. Ali-imron 7 ,
S. Shad ayat 6 ,
S. Al-qoshos ayat 50 , dan
S.Aljatsiyah 23.
apakah pelaku bid’ah berjalan dengan hawa nafsu ? jika anda berkata ya
. maka mereka telah mempersekutukan Allah dg menyembah hawa
nafsunya sebagai tuhan ( S . aljatsiyah ayat 23 ) dan juga menolak
kebenaran seperti Poin no 1.
Jadi pertanyaan bagi yang berkata 72 gol tidak kekal karena adanya lafadz “ UMATKU“ . pendapat kalian itu berdasarkan nash shohih bahwa itu pasti dr ALLAH atau sekedar prasangka kalian ?
Kalian berkata sesungguhnya hujjah kami adalah ayat yang berbunyi “ Allah mengampuni dosa selain syirik “.
Pertanyaan kami . apa itu syirik dan jelaskan pada kami ? apakah syirik menurut kalian sebatas menyembah patung saja ?? Rasulullah
bersabda bahwa beliau tidak takut umatnya menyembah berhala setelah
beliau wafat. Tetapi yang beliau takutkan syirik yang samar ( khofiy ). Jadi
bila kalian mengatakan mereka 72 golongan tidak menyembah patung , maka
kalian sesungguhnya berarti tidak pernah tahu dan tidak paham akan
sabda Rasulullah diatas. Sampai kapanpun kalian tidak akan menjumpai orang yang mengaku islam menyembah patung pada zaman ini.
Ingat
Nabi Allah Ibrahim alaihissalam saja berdoa kepada Allah agar dirinya
dan anak turunnya dijauhkan dari syirik. Kenapa kalian meremehkannya ?
seakan akan dengan syahadat saja cukup memasukkan orang itu kedalam
surga tanpa beramal yang sesuai dengan kemurnian dan mutaba’ah
Rasulullah.
Pahamilah surat at-taubah ayat 31 dan juga ayat – ayat
pada poin no 6 . dan semoga Allah menunjukkan pada kalian bahwa batas
antara bid”ah 72 golongan dan syirik itu sangat tipis sampai Rasulullah saja bersabda SYIRK KHOFIY.
Ketahuilah
bahwa kesesatan nasrani terjadi karena mereka mengada-adakan sesuatu
yang baru didalam agama mereka dan akibat kethaatan mereka pada pendeta
mereka. Dan sadarlah lihat sekeliling kalian
ketika bid’ah ,khurafat , takhayul , syirik dianggap ibadah dan para
ustadz su’ dan ditaat ibadahnya. Apakah itu tidak sama dengan kaum
sebelum kalian ????
Pada dasarnya bid’ah itu berbeda dengan dosa besar.
Karena bila dosa besar ( zina , arak, mencuri,durhaka pada org tua,
membunuh ) maka pelakunya mengakui perbuatan dan berusaha bertobat dan pelaku dosa besar diatas tidaklah mungkin dikafirkan . Sedangkan bid’ah pelakunya merasa itu sunnah dan ALLAH menghalangi tobatnya pelaku bid’ah ( HR Thobroni ). Dan bid’ah
bisa menjadi kekafiran karena kemusyrikan yaitu terjadi penghalalan
atas yang haram dan berkeras kepala menolak kebenaran karena mengikuti
alias taklid buta pada guru gurunya mengalahkan Allah dan Rasulnya . dan
itulah yang disebut syirik kethaatan . silahkan lihat S . Attaubahayat 31.
Kami
disini tidak berani berkata golongan itu tidak kekal di neraka. kenapa ?
karena kami tidak menemukan satupun Firman Allah maupun sabda
Rasulullah yang mengatakan itu . seandainya kami berkata kekal itupun
karena kami mengikuti nash nash yang telah kami sebutkan diatas. Dan seandainya Allah mengeluarkan mereka dari neraka maka SESUNGGUHNYA ALLAH ATAS SEGALA SESUATU KUASA.
Kepada
ALLAH lah kami menyembah ( menthaati perintah dan larangan ) dan
memohon pertolongan dari rusaknya akhir zaman termasuk dari paham hawa
nafsu dan dari penghalalan bid’ah yang bisa menjadikan pelakunya
kafir. NAUDZUBILLAHIMINDZALIK
Jadi sesuai sabda
Rasulullah Anzilannas manazilahum artinya tempatkan manusia sesuai
dengan kedudukannya . janganlah engkau memasukkan orang kedalam tempat
yang bukan semestinya mereka berada disana.( bid’ah masih dianggap iman
yang sempurna dan orang yang mengerjakan syirik masih dianggap islam )
Barang siapa yang mengatakan dirinya adalah SALAFIY , namun di dalam beragama tidak mengerjakan 354 , ketahuilah sesungguhnya pengakuan itu BOHONG. karena SALAFIY pasti berpedoman dengan 3 ( Al-qur'an - Al-Hadits - Al-jama'ah ) dengan 5 cara ( mengaji -mengamal-membela-bersatu - Tha'at Allah , tha'at Rasul dan Ulil amri minkum ) serta memegang teguh 4 perkara ( doa - syukur - mengagungkan - mempersungguh )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ko beda dgn pendapat ust firanda
BalasHapusgoblok ente
Semuany kekal d neraka?
BalasHapus