Hujah para imam Hadits atas tuduhan meriwayatkan hadits dlaif yang dituduhkan oleh orang -orang yang mengaku salafiy
Imam abu daud berkata didalam muqodimah kitab sunannya :
Tidak
menyebutkan ( menceritakan ) aku didalam kitabku pada hadits yang mana
manusia bersepakat meninggalkannya ( tidak mengamalkannya / tidak
mengakuinya )
Imam At-tirmidzi berkata dalam muqodimah kitab sunan At-tirmidzi :
Tidaklah mengeluarkan ( menyebutkan ) aku didalam kitabku kecuali hadis-hadis yang benar-benar telah diamalkan oleh fuqoha
Imam Abu Daud dan Imam At-tirmidzi didalam kitab sunannya
menjelaskan alasan dan dasar mereka meriwayatkan hadis didalam
kitab mereka.
Dengan dua perkataan dari Imam yang mu’tabar ( diakui ) ini , kami
akan membawakan hadis , atsar dan firman ALLAH yang memperkuat dan secara gamblang menjelaskan alasan ditulisnya hadits yang diduga dlaif
Berikut hadis , atsar para salafussholih :
1. Abi utsman an-nahdiyi bekata bahwa umar ibnu al-khattab berkata
; Cukuplah seseorang dikatakan pendusta bila dia berkata ( menceritakan ) setiap yang didengarnya
2. Ibnu wahbin mengabarkan bahwa Malik berkata :
Tidaklah selamat dan tidaklah bisa dijadikan imam atau
panutan orang yang selalu bercerita ( mengabarkan ) setiap sesuatu yang
didengarnya.
3. Muhammad ibnu Al-mutsanna berkata bahwa dia mendengar Abdirrohman Ibnu Mahdi berkata
:
Tidak ada bagi seseorang itu menjadi imam atau panutan bila tidak bisa menahan sebagain yang didengarnya
4. saad ibni Ibrohim berkata
tidak boleh bercerita tentang hadis rosululloh sholollohu alaihi wassalam kecuali orang yang tsiqoh
5. Qosim ibnu Abdillah berkata :
Lebih jeleknya
orang yang berakal disisi ALLAH adlah ornag yang berkata tanpa ilmu dan
mengambil hadits dari selain orang yang tsiqot ( dapat dipercaya )
6. Ibrahim Ibnu abdillah ibni
almundzir albahili berkata bahwa ya’la ibnu uaidin berkata pada kami
bahwa sufyan atsauri berkata :
Takutlah ( berhati-hatilah ) kalian
pada kalbi ( didalam mendengarkan hadis ) . maka ditanyakan pada Sufyan
ats-tsauri : tapi kenapa engkau meriwayatkan hadis darinya ? Sufyan
menjawab : saya lebih mengetahui pada ( perkataan kalbi ) benarnya dan
dustanya .
7. Rosulloloh bersabda :
Barang siapa yang meriwayatkan hadis yang dia tahu hadis itu dusta maka dia adalah pendusta
8. Allah berfirman : ( s. hujurot ayat 6 )
Hai orang – orang
yang beriman ketika datang pada kalian orang fasik membawakan suatu
berita maka carilah keterangannya ( tabayunnlah) sehingga kalian
menimpakan ( menghukumi ) pada suatu qoum karena kebodohan kalian
Dari 8 dalil dan atsar yang diatas , maka
Apakah kalian hendak
mengatakan bahwa Imam Abu Daud , Imam Ahmad , Imam At-tirmidzi ,Imam Ibnu Majah ,dll adalah pendusta karena banyak meriwayatkan hadis dhoif
pada kitabnya ?
Apakah para imam itu pantas disebut sebagai imam ahli hadis bila tidak
mengetahui kedudukan perowi yang meriwayatkan hadisnya ?
Apakah mereka imam hadis itu tidak tahu bahwa hanya orang tsiqoh saja yang boleh meriwayatkan hadis ?
Lalu kenapa mereka mengambil dari perowi yang dhoif ?
Apakah mereka tidak tahu perowi itu dhoif ?
Lalu bila mereka tahu bahwa perowi itu
dhoif dan hadis mereka tidak bisa dijadikan hujah , kenapa mereka Imam
ahli hadits nekat meriwayatkan , menulis, bahkan mengajarkannya ?
Apakah mereka tidak takut dengan pendapat Qosim ibnu Abdillah Ibnu Umar Ibnu al-Khattab yang berkata : Lebih jeleknya orang yang berakal
disisi ALLAH adlah orang yangmeriwayatkan hadits dari selain orang yang
dapat dipercaya ( tsiqot ).
Apakah mereka tidak takut dengan ancaman Rosululloh shololllohu alaihi wassalam yang bersabda : orang yang meriwayatkan hadis yang diketahui apakah hadis itu dusta maka dia adalah pendusta .
Dengan banyaknya pertanyaan diatas maka apakah Imam – imam ahli
hadits yang haditsnya ditulis dalam silsilah hadis dhoif wal mauduah (
karangan syaikh Albani ) itu masih pantas disebut Imam ahli hadis ?
Untuk
itulah kami berhusnudzhon billah dengan membawakan hujah dari Sufyan Ats-Tsauri dan firman ALLAH pada suroh Al-Hujurot ayat 6 .
Apakah maksud perkataan Imam Sufyan Ats-Tsauri aku lebih mengetahui kapan dia dusta dan kapan dia benar ?
Apakah maksud firman ALLAH :
Hai orang – orang yang beriman ketika datang pada
kalian orang fasik membawakan suatu berita maka carilah keterangannya (
tabayunnlah) sehingga kalian menimpakan ( menghukumi ) pada suatu qoum
karena kebodohan kalian
Nabi ALLAH musa alaihissalam berdoa :
Sesungguhnya aku berlindung dari kebodohan
Niscaya orang-orang yang diberi akal dan kefahaman oleh ALLAH akan
memahami artikel diatas
dan kami berlindung dari kebodohan ilmu karena taklid dan kesombongan
Barang siapa yang mengatakan dirinya adalah SALAFIY , namun di dalam beragama tidak mengerjakan 354 , ketahuilah sesungguhnya pengakuan itu BOHONG. karena SALAFIY pasti berpedoman dengan 3 ( Al-qur'an - Al-Hadits - Al-jama'ah ) dengan 5 cara ( mengaji -mengamal-membela-bersatu - Tha'at Allah , tha'at Rasul dan Ulil amri minkum ) serta memegang teguh 4 perkara ( doa - syukur - mengagungkan - mempersungguh )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar