Minggu, 27 Mei 2012

Islam bukan sekedar mengerjakan Rukun Islam


shalat itu tidak berarti bila tauhidnya telah hancur. Bisa saja seseorang itu shalat, zakat dan berjihad, namun demikian dia itu kafir lagi halal harta dan darahnya dengan sekedar keterjatuhan dia pada pembatal “laa ilaaha illallaah”. Oleh sebab itu An Nawawi berkata di dalamnya: “Adapun sabdanya: “Apa boleh kami memerangi mereka?” Beliau berkata: “Tidak boleh selama mereka shalat,” di dalamnya terkandung makna yang lalu yaitu bahwa tidak boleh khuruj terhadap para khalifah dengan sekedar dhalim dan fasiq selama tidak merubah sedikitpun dari qawaaid dien ini ( hukum agama )

Syaikh Al'Alamah Hamd ibnu 'Atiq Rahimahullah berkata dalam kitabnya sabilun najah wal fikak min muwalatil murtadin wa ahlil isyrak 

'' sesungguhnya , banyak orang mengira bahwa bila mengucapkan dua kalimat syahadat , melakukan shalat 5 waktu dan tidak dihalangi dari mendatangi masjid , berarti ia telah menampakkan diennya ( agamanya ), meskipun ia hidup ditengah kaum musyrikin atau di tempat-tempat kaum murtadien.

sungguh orang yang mengira itu telah keliru dalam hal itu dengan kekeliruan yang paling buruk. dan ketahuilah ! sesungguhnya kekafiran itu bermacam-macam dan beraneka ragamnya mukafirat ( hal-hal yang membuat kafir ), setiap kelompok dari kelompok2 kekafiran memiliki macam kekafiran yan masyhur darinya dan orang muslim tidak dikatakan telah menampakkan diennya sehingga ia menyelisihi setiap kelompok itu dengan apa yang masyhur darinya dan terang2an menyatakan permusuhan terhadapnya serta bara' darinya.

beliau juga berkata dalam Ad- Durar As-Saniyah
'' sedangkan izh-harud dien ( menampakkan agama ) adalah ( dengan cara ) mengkafirkan mereka , mencela ajaran mereka , menjelek-jelekkan mereka , bara' dari mereka , berhati-hati dari mencintai mereka dan cenderung kepadanya dan menjauhi mereka .  dan izh -harud dien itu bukan hanya sholat ( maksudnya sholat tidak menjadi jaminan tidak dikafirkan ) ( juz al-jihad 196 )

Syaikh Ishaq Ibnu Abdirrahman berkata dalam juz Al Jihad dari kitab Ad Duras As Saniyah hal 141 '' dan klaim orang yang Allah butakan bashirah-nya bahwa idharudien adalah mereka ( musyrikin ) tidak melarang orang untuk beribadah atau belajar , ini adalah klaim yang batal. klaimnya tertolak secara akal dan syariat , karena kalau demikina maka hendaklah senang orang yang hidup di begara nashara , majusi dan india dengan hukum yahg bathil itu. karena shalat , adzan dan pengajian yang ada di negeri-negeri mereka....dan semoga Allah merahmati orang yang mengatakan :mereka mengira bahwa dien itu adalah..ucapan labbaika di padang pasir....sholat dan diam dari penguasa...berdamai dan berbaur denagan orang yang telah mencela dien ini.....sedang dien ini tidak lain adalah cinta , benci dan loyalitas...begitu juga bara dari setiap orang sesat.....


Syaikh Abul Wafa Ibnu Uqaid Rahimahullah berkata . '' bila engkau melihat posisi islam di tengan manusia pada zaman sekarang , maka jangan kau lihat berjubelnya mereka di pintu-pintu masjid dan gemuruh mereka dengan labaika , namun lihatlah keselarasan mereka terhadap musuh-musuh syari'at. maka berlindunglah.....berlindunglah pada benteng dien ini dan berpeganglah pada tali Allah yang kokoh , serta cepatlah bergabunglah dengan wali-wali Nya al mukminin dan hati-hatilah dari musuh -musuh-Nya yang selalu menyelisihi. sungguh , sarana mendekatkan diri kepada Allah sWT yang paling utama adalah membenci orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya dan menjihadinya dengan tangan , lisan , dan hati sesuai kemampuan ( Ad-Durar , juz Al Jihad 238)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar