shalat itu tidak berarti bila tauhidnya telah
hancur. Bisa saja seseorang itu shalat, zakat dan berjihad, namun demikian dia
itu kafir lagi halal harta dan darahnya dengan sekedar keterjatuhan dia pada
pembatal “laa ilaaha illallaah”. Oleh sebab itu An Nawawi berkata di dalamnya:
“Adapun sabdanya: “Apa boleh kami memerangi mereka?” Beliau berkata: “Tidak
boleh selama mereka shalat,” di dalamnya terkandung makna yang lalu yaitu bahwa
tidak boleh khuruj terhadap para khalifah dengan sekedar dhalim dan fasiq
selama tidak merubah sedikitpun dari qawaaid dien ini ( hukum agama )
Syaikh Al'Alamah Hamd ibnu 'Atiq Rahimahullah berkata dalam kitabnya sabilun najah wal fikak min muwalatil murtadin wa ahlil isyrak
Syaikh Al'Alamah Hamd ibnu 'Atiq Rahimahullah berkata dalam kitabnya sabilun najah wal fikak min muwalatil murtadin wa ahlil isyrak
'' sesungguhnya , banyak orang mengira bahwa bila
mengucapkan dua kalimat syahadat , melakukan shalat 5 waktu dan tidak dihalangi
dari mendatangi masjid , berarti ia telah menampakkan diennya ( agamanya ),
meskipun ia hidup ditengah kaum musyrikin atau di tempat-tempat kaum murtadien.
sungguh orang yang mengira itu telah keliru dalam hal itu
dengan kekeliruan yang paling buruk. dan ketahuilah ! sesungguhnya kekafiran
itu bermacam-macam dan beraneka ragamnya mukafirat ( hal-hal yang membuat kafir
), setiap kelompok dari kelompok2 kekafiran memiliki macam kekafiran yan
masyhur darinya dan orang muslim tidak dikatakan telah menampakkan diennya
sehingga ia menyelisihi setiap kelompok itu dengan apa yang masyhur darinya dan
terang2an menyatakan permusuhan terhadapnya serta bara' darinya.
beliau juga berkata dalam Ad- Durar As-Saniyah
'' sedangkan izh-harud dien ( menampakkan agama ) adalah
( dengan cara ) mengkafirkan mereka , mencela ajaran mereka , menjelek-jelekkan mereka , bara' dari
mereka , berhati-hati dari mencintai mereka dan cenderung kepadanya dan
menjauhi mereka . dan izh -harud dien
itu bukan hanya sholat ( maksudnya sholat tidak menjadi jaminan tidak
dikafirkan ) ( juz al-jihad 196 )
Syaikh Ishaq Ibnu Abdirrahman berkata dalam juz Al Jihad
dari kitab Ad Duras As Saniyah hal 141 '' dan klaim orang yang Allah butakan
bashirah-nya bahwa idharudien adalah mereka ( musyrikin ) tidak melarang orang
untuk beribadah atau belajar , ini adalah klaim yang batal. klaimnya tertolak
secara akal dan syariat , karena kalau demikina maka hendaklah senang orang
yang hidup di begara nashara , majusi dan india dengan hukum yahg bathil itu.
karena shalat , adzan dan pengajian yang ada di negeri-negeri mereka....dan
semoga Allah merahmati orang yang mengatakan :mereka mengira bahwa dien itu
adalah..ucapan labbaika di padang pasir....sholat dan diam dari penguasa...berdamai
dan berbaur denagan orang yang telah mencela dien ini.....sedang dien ini tidak
lain adalah cinta , benci dan loyalitas...begitu juga bara dari setiap orang
sesat.....
Syaikh Abul Wafa Ibnu Uqaid Rahimahullah berkata . '' bila
engkau melihat posisi islam di tengan manusia pada zaman sekarang , maka jangan
kau lihat berjubelnya mereka di pintu-pintu masjid dan gemuruh mereka dengan
labaika , namun lihatlah keselarasan mereka terhadap musuh-musuh syari'at. maka
berlindunglah.....berlindunglah pada benteng dien ini dan berpeganglah pada
tali Allah yang kokoh , serta cepatlah bergabunglah dengan wali-wali Nya al
mukminin dan hati-hatilah dari musuh -musuh-Nya yang selalu menyelisihi.
sungguh , sarana mendekatkan diri kepada Allah sWT yang paling utama adalah
membenci orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya dan menjihadinya dengan
tangan , lisan , dan hati sesuai kemampuan ( Ad-Durar , juz Al Jihad 238)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar